|
UPT Puskesmas Pacet
|
A N C
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 19790108200501 2 008
|
Pengertian
|
Ante
Natal Care
|
Tujuan
|
1.
Memantaukemajuankehamilan,
kesehatanibudantumbuhkembangbayi.
2.
Persiapanpersalinancukupbulan.
3.
Mempersiapkanmasanifas.
|
Kebijakan
|
Semuatindakan
yang dilakukandenganpencecahaninfeksi (P I)
|
Prosedur
|
1. Anamnese
2. PersiapanAlat :
a.
Selimut.
b.
Jangkapanggul.
c.
Metelin.
d.
Reflex hammer.
e.
Fundus cop.
f.
Pita lila.
g.
Timbanganbadan.
h.
Tensi.
i.
HB, protein urine, guladarah.
3. Pelaksanaan.
a.
Anamnese.
b.
Ukur BB / TB.
c.
Ukur Lila.
d.
Tensi.
e.
PeriksaHb, protein urine, guladarah.
f.
Menjelaskankepada`pasienataukeluargatentangtindakan
yang akandilakukan.
g.
Mengaturposisipasien.
h.
Palpasisesuai Leopold.
i.
PeriksaDjj.
j.
Jangkapanggul :
-
Dislansiaspinarum.
-
Dislansiakristarum.
-
Dislansiatuberum.
-
Lingkarpanggul.
k.
Pemberian tablet Fe.
l.
KIE.
m. Merapikapasien.
n.
Merapikandanmembersihkanperalatan.
o.
Bidancucitangan.
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes.
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PEMERIKSAAN
DALAM PADA PERSALINAN
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
2
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 19790108200501 2 008
|
Pengertian
|
Pemeriksaan yang
dilakukan dengan cara memasukkan jari telunjuk dan jari tengah pada saat
persalinan
|
Tujuan
|
1.
Mengetahui kemajuan persalinan
2.
Mengetahui keadaan jalan lahir
3.
Untuk menentukan diagnosa
|
Kebijakan
|
Pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam
atau bila ada indikasi
|
Prosedur
|
1. PersiapanAlat :
a)
Sarung tangan steril
b)
Bengkok
c)
Kapas DTT
d)
Larutan klorin 0,5 %
2.
Pelaksanaan.
a)
Ibu diberitahu tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan
b)
Cuci tangan
c)
Pakai sarung tangan
d)
Ibu jari dan telunjuk tangan kiri membuka
labia dan tangan kanan mengambil kapas vulva higiene dan menghapus vulva
dari atas kebawah
e)
Masukkan jari tengah tangan kanan kedalam
vagina dengan menekankan kearah komisura posterior yang kemudian diikuti jari
telunjuk
f)
Setelah jari tengah dan telunjuk tangan
kanan masuk tangan kiri dipindahkan keatas fundus untuk memfiksasi bagian
bawah janin.
g)
Yang diperhatikan pada saat
pemeriksaan dalam yaitu:
§
Keadaan vulva
§
Keadaan perinium
§
Keadaan vagina
§
Adanya sistokel dan
§
Pengeluaran pervaginam
§
servik : posisi, konsitensi, dilatasi (
pembukaan ), penipisan
§
kantong ketuban
§
presentasi,titik penunjuk (denominator)
moulage dan posisi
§
penurunan kepala
H I
: setinggi PAP
H II :
sejajar HI melalui pinggir bawah sympisis
H III : sejajar
dengan HI melalui spinae ischiadica
H IV : sejajar
dengan HI melalui ujung os coccygis
h) Keluarkan
tangan pelan-pelan
i)
Cuci Tangan pada larutan klorin, sarung
tangan dibuka dan rendamdalam keadaan terbalik
j)
Dokumentasikan hasilpemeriksaan
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes.
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PEMERIKSAAN LUKA JALAN LAHIR
DAN ROBEKAN PORSIO
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Pemeriksaan yang dilakukan pada jalan lahir
setelah plasenta lahir.
|
Tujuan
|
1.
Untuk menemukan lokasi dan
tingkat robekan pada jalan lahir
2.
Mengurangi perdarahan pada
robekan
|
Kebijakan
|
Robekan jalan lahir terpantau dengan tepat
dan benar
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a) Handscoen
b) Gaas
steril
c) Lampu
sorot
d) Tang
ovum
e) Spekulum
mono
f) kapas
DTT
g) Larutan
klorin 0,5%
h) APD
2.
Pelaksanaan :
a)
Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan
b)
Penolong memakai APD
c)
Pastikan kontraksi uterus baik
d)
Bersihkan vulva dengan kasa untuk
memudahkan melihat jalan lahir
e)
Membuka labia dan asisten disuruh untuk memfokuskan
lampu sorot
f)
Melihat perlukaan dari perinium, sepanjang
labia dan dinding dengan melakukan penekanan menggunakan tangan
g)
Jika tidak ada perlukaan tetapi perdarahan
masih aktif dan kontraksi uterus baik,waspada adanya robekan porsio
h)
Pasang spekulum sims/L pada sisi atas dan
bawah
i)
Jepit bibir atas dan bawah porsio dengan
tang ovom.Gerakkan ke kanan untuk melihat robekan pada sisi kiri dan gerakkan
ke kiri untuk melihat robekan pada sisi kanan.
j)
Jika tidak ada perlukaan jalan
lahir,bersihkan tubuh ibu.jika ada perlukaan,lanjutkan ke
teknik penjahitan
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
2
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Asuhan yang diberikan pada bayi selama jam
pertama setelah kelahiran
|
Tujuan
|
Menilai kondisi bayi baru lahir dan
membantu terlaksananya pernafasan sponton serta mencengah Hypotermi.
|
Kebijakan
|
Robekan jalan lahir terpantau dengan tepat
dan benar
|
Prosedur
|
1. PersiapanAlat :
a) Delee
b) Klem
2 buah
c) Penjepit
tali pusat
d) Gelas
steril
e) Handuk
kering
f) Salep
mata
g) Metelin
h) Penimbangan
bayi
i)
Kartu bayi
j)
Pakaian bayi 1 set
2. Pelaksanaan :
a)
Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan
bersih
b)
Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk
lembut yang bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
c)
Menyiapkan obat tetes mata / salep mata
d)
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
e)
Segera setelah bayi lahir, menilai apakah
bayi bernafas. Bila bayi tidak menangis, cepat bersihkan jalan nafas
dengan delee, jika tetap tidak menangis segera lakukan tindakan sesuai
standar : penanganan asfiksia pada bayi baru lahir
f)
Segera keringkan bayi dengan handuk kering,
bersih,dan hangat. Kemudian pakaikan kain kering yang hangat,berikan
bayi kepada ibunya untuk didekap di dadanya serta diberi ASI karena
akan membantu pelepasan placenta
g)
Jaga agar bayi tetap hangat ( berikan tutup
kepala untuk mencegah bayi kehilangan panas tubuh )
h)
Memotong dan mengikat tali
pusat
i)
Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk
memastikan tidak ada perdarahan
j)
Menutup tali pusat dengan gaas kering
k)
Melengkapi surat keterangan lahir bayi
l)
Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan
umum bayi dengan Apgar score.
m)
Melakukan pemeriksaan fisik bayi
n)
Mengukur BB / PB
o)
Megukur tanda vital bayi, ukur dulu dengan
termometer yang diletakkan di ketiak atau anus bayi.
p)
Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti
bayi
q)
Memberikan salep mata
r)
Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui
segera setelah lahir paling lambat 1 jam pertama
s)
Pastikan bayi tetap terbungkus/mengenakan
pakaian hangat dan tutup kepala
t)
Membantu ibu untuk menyusui bayi
u)
Mencuci tangan
v)
Memperhatikan pengeluaran urine dan
mekonium
w)
Melakukan pencatatan semua yang ditemukan
di kartu ibu dan bayi serta lakukan kolaborasi bila ada kelainan
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM (HPP)
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml setelahbersalin
|
Tujuan
|
Mengenali dan mengambil tindakan yang tepat
pada perdarahan post partum
|
Kebijakan
|
Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau
perdarahan tiba-tiba merupakan suatu kegawatan segera ditangani.
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a) Sarung
tangan steril,gaas ster
b) Bengkok,obat
uterotonika : 2 ampul, spuit 3 cc : 2 buah
c) Abocath:
1buah,Blood set :1buah, cairan RL,gunting,plaster
2.
Pelaksanaan :
a) Mencuci
tangan secara efektif
b) Menyiapkan
alat-alat/fasilitas tindakan gawat darurat.
c) Melakukan
pemeriksaan umum tanda vital
d) Memantau
tanda-tanda shock hypopolemik,segara lakukan tindakan penanganan shock.
e) Melakukan
pemeriksaan palpasi untuk mengetahui kontraksi uterus baik atau lembek.
f) Melakukan
pijatan uterus untuk mengeluarkan bekuan darah
g) Mengeluarkan
stolsel yang menghalangi kontraksi uterus yang efektif
h) Memberikan
suntikan oxytocin 10 IU IM
i)
Memasang cairan infus IV
j)
Melakukan chateterisasi/ memantau cairan
masuk dan cairan keluar
k) Memeriksa
kelengkapan placenta
l)
Memeriksa sumber perdarahan
m) Jika
perdarahan tetap berlangsung dan kontraksi uterus baik
kemungkinan dari robekan jalan lahir,segera lakukan penjahitan.
n) Jika
karena atonia uteri lakukan kompresi bimanual bila tidak berhasil
rujuk
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
ANASTHESI LOKAL SEBELUM PENJAHITAN
JALAN LAHIR
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Pembiusan yang dilakukan pada
perlukaan jalan lahir sebelum dilakukan penjahitan .
|
Tujuan
|
Sebagai pedoman bagitenagamedisataubidandalammelakukananastesijalanlahir.
|
Kebijakan
|
Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau
perdarahan tiba-tiba merupakan suatu kegawatan segera ditangani.
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a)
Spuit 5 cc
b)
Lidokain 1%
c)
Kasa steril
d)
Alas bokong
e)
Kapas DTT
f)
Sarung tangan
2.
Pelaksanaan :
a) Beritahu
ibu akan dilakukan penyuntikan untuk mengurangi rasa sakit saat penjahitan
b) Penolong
menggunakan sarung tangan DTT
c) Alas
bokong dipasang
d) Bersihkan
luka jalan lahir dengan kapas DTT
e) Masukkan
jarum pada ujung laserasi atau luka dan dorong masuk kearah bawah antara
mukosa dan kulit perineum sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum jahitnya
akan masuk atau keluar
f) Aspirasi
dan kemudian injeksinya anastesi tersebut sambil menarik jarum ke titik
dimana jarum masuk.Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka setelah spuit
dimasukkan sampai dalam kemudian ditarik sambil disemprotkan perlahan-lahan
g) Hentikan
penginjeksiaan anastesi atau jangan jarum dicabut tapi dibelokkan kembali
jarum sepanjang garis lain dimana direncanakan akan dibuat jahitan.
h) Ulangi
proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya,sehingga seluruh daerah
kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi.
i)
Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan
penekanan dengan gaas pada luka
j)
Tanyakan apakah ibu merasa nyeri atau tidak
§
jika ibu merasa nyeri jangan dulu melakukan
penjahitan
§
jika ibu sudah tidak merasa nyeri lakukan
penjahitan luka
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT KRESNA
JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Membersihkantubuhbayidenganmenggunakansabundan
air hangatdengansuhu 38o C dimanakeadaansuhu
bayisudahstabil
|
Tujuan
|
1.
Membersihkan seluruh tubuh bayi
2.
Menjaga bayi selalu nyaman, sehat, dan segar
|
Kebijakan
|
Perawatantalipusatdilakukan
dengansistem aseptic.
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a)
Pakaianbayi lengkap
b)
Kapas mata
c)
Kapas cebok
d)
Gaas steril
e)
Ember bayi
f)
Air hangat dengan suhu 38
g)
Sabun bayi
h)
Sisir bayi
i)
Handuk
j)
Tempat tidur bayi yang bersih dan
aman
k)
Ruangan hangat
l)
Masker, celemek
2.
Pelaksanaan :
a)
Cucitangan dengan sabun dibawah air mengalir
b)
Bayi diposisikan membujur dan pakaian bayi
dilepas
c)
Bersihkan mata bayi dengan kapas mata dari
dalam keluar
d)
Bersihkan pantat dari tinja sebelum
dimandikan agar air mandi tetap bersih
e)
Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati
f)
Bayi disabun mulai dari leher,dada,perut (
tali pusat disabun dari ujung ke pangkal ) dilanjutkan kebagian
kaki,terakhir kepala dan lengan
g)
Bilas bayi mulai dari
muka,lengan,dada,perut,paha,dan kaki
h)
Bayi diposisikan telungkup,kemudian
bersihkan leher belakang,tengkuk, punggung dan pantat
i)
Bayi dikeringkan dengan handuk
j)
Rawat tali pusat,dikeringkan dengan gaas
steril
k)
Bayi diberi pakaian lengkap
l)
Bersihkan alat dan lingkungan
m)
Cuci tangan
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
TINDAKAN AMNIOTOMI
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Pemecahan ketuban yang dilakukan sesuai indikasi
|
Tujuan
|
1.
Mempercepat proses persalinan
2.
Merangsang kontraksi uterus
|
Kebijakan
|
Amniotomi dilakukan sesuai dengan
indikasi .
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a) 1/2
kocher
b) Kapas
DTT
c) Sarung
Tangan
d) Bengkok
e) Alas
bokong
f) Alat-alat
APN
g) Larutan
klorin 0,5%
2.
Pelaksanaan :
a) Informasikan
tentang tindakan yang akan dilakukan.
b) Penolong
menggunakan sarung tangan steril.
c) Vulva
hygiene
d) Lakukan
pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaaan serta tidak adanya bagian
kecil janin / tali pusat
e) Tangan
kiri mendekatkan bengkok kedepan vulva
f) Ambil
½ kocher dan wadah DTT dengan tangan kiri
g) Masukkan
½ kocher yang dipegang tangan kiri dituntun oleh tangan kanan dengan bagian
tajam menghadap ke jari pemeriksa hingga bisa merasakan atau menyentuh
selaput ketuban
h) Saat
his berkurang kekuatannya,gerakkan ujung jari tangan kanan menuntut
ujung ½ kocher menggores selaput ketuban 1-2 cm hingga ketuban
pecah
i)
Keluarkan ½ kocher dari vagina dengan
tangan kiri, masukkan ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
j)
Pertahankan jari tangan kanan dalam vagina
untuk melebarkan robekan selaput ketuban, merasakan penurunan kepala
janin dan untuk memastikan tidak teraba bagian kecil janin atau
tali pusat menumbung.
k) Keluarkan
tangan kanan dan perhatikan warna serta jumlah air ketuban
l)
Cuci sarung tangan dan rendam dalam larutan
klorin 0,5% dalam keadaan terbalik
m) Periksa
DJJ.
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
2
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Persalinan yang berlangsungdaripembukaanlengkapsampailahirnyaseluruhtubuhjanin
(kalapengeluaran)
|
Tujuan
|
1.
Mendeteksi dini kelainan dan komplikasi.
2.
Membantu ibudalam proses persalinanberlangsungaman.
|
Kebijakan
|
AsuhanPersalinan
Normal
|
Prosedur
|
1. PersiapanAlat :
a) Kapas
DTT
b) Air
DTT
c) Larutan
klorin 0,5 %
d) 1/2
kocher
e) Gunting
tali pusat
f) Klem
tali pusat
g) Gunting
episiotomi
h) Spuit
3cc
i)
Oxytocin 3 ampul
j)
Tensimeter + thermometer
k) Funanduscop
l)
Slym de lee
m) APD
(sarung tangan,celemek,sepatu,kaca mata,masker)
2. Langkah-LangkahKegiatan :
a) Pastikan
tanda dan gejala kala II ( Doran teknus,perjol,vulka )
b) Patahkan
ampul oksitosin 10 IU, spuit dibuka, masukkan kedalam wadah partus set.
c) Penolong
menggunakan APD.
d) Lakukan
VT untuk memastikan pembukaan lengkap.
e) Bila
selaput ketuban belum pecah, lakukan pemecahan ketuban.
f) Celupkan
tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 % dan sarung tangan
dibuka.
g) Periksa
DJJ
h) Pimpin
ibu meneran
i)
Pasang alas bokong
j)
Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
k) Lahirkan
kepala, bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala
lahir lakukan penghisapan pada mulut dan hidung janin menggunakan slym
delee
l)
Usap muka janin dari lendir dan darah
dengan menggunakan kain kasa
m) Periksa
belitan tali pusat
n) Tunggu
hingga kepala janin putar paksi luar
o) Lahirkan
badan dan tungkai
p) Tangani
bayi baru lahir
§
keringkan bayi
§
Potong tali pusat
q) Lakukan
manajemen aktif kala III
r) Periksa
robekan jalan lahir
s) Lakukan
penjahitan bila terjadi robekan
t) Observasi
2 jam PP
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
MANAJEMEN AKTIF KALA III
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
1
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
TanggalTerbit
-
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Tindakan yang
dilakukansetelahbayilahiruntukmempercepatlepasnya placenta
|
Tujuan
|
1.
Menurunkan kejadian perdarahan post partum
2.
Mengurangi lamanya kala III
3.
Mengurangi angka kematian dan kasakitan
yang berhubungan dengan perdarahan
|
Kebijakan
|
Bidan
atau medis dalam
melakukan tindakan untuk mempercepat lahirnya placenta
|
Prosedur
|
1. PersiapanAlat :
a) Oxytocin
10 IU
b) Spuit
3 cc
c) Sarung tangan
2. Langkah-LangkahKegiatan :
a)
Palpasi abdominal untuk
memastikan tidak ada janin kedua
b)
Beri penjelasan pada ibu bahwa akan
dilakukan injeksi pada paha
c)
Injeksi oxytocin 10 IU IM pada bagian
lateral dari paha ibu kira-kira 1/3 atas paha dalam waktu 1 menit dari
kelahiran bayi
d)
Pindahkan klem tali pusat diujung,
tempatkan kira-kira 5-10 cm dari vulva
e)
Lakukan penegangan tali pusat terkendali (
PTT ) dengan cara:
§
Letakkan tangan kiri diatas symfisis
§
Tegangkan tali pusat dengan tangan kanan
§
Dorong uterus kearah dorso kranial pada
saat ada his dan terlihat tanda-tanda pelepasan placenta, sementara tangan
kanan menegangkan tali pusat
§
Bila dalam waktu 15 menit uterus tidak
berkontraksi, ulangi pemberian oxytocin 10 IU
f)
Keluarkan placenta
g)
Setelah plasenta lahir,segera tangan kiri
melakukan masase fundus uteri menggunakan palman dengan gerakan
melingkar sampai uterus berkontraksi
h)
Sementara itu tangan kanan melakukan
pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
i)
Tempatkan plasenta pada wadah yang telah
disediakan,cuci tangan dengan larutan klorin
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
|
UPT Puskesmas Pacet
|
PERAWATAN VULVA DAN PERINEUM MASA NIFAS
|
||
No Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
||
|
0
|
2
|
||
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR
|
Tanggal Terbit
|
Di Tetapkan
Kepala UPT. PuskesmasPacet
dr. LANGIT
KRESNA JANITRA
NIP. 198704282014121001
|
Pengertian
|
Membersihkandaerah
vulva dan perineum padaibu yang telahmelahirkansampai 42
haripascasalindanmasihmenjalanirawatInap.
|
Tujuan
|
1.
Vulva dan perineum bersih
2.
Mencegah iritasi dan infeksi
3.
Meningkatkan rasa nyaman ibu
|
Kebijakan
|
1.
Dilakukan setiap hari minimal dua kali.
2.
Bimbingan diberikan sampai ibu mampu
melakukannya sendiri
|
Prosedur
|
1.
PersiapanAlat
:
a)
Pasang sarung tangan
b)
Kapas
c)
Air
DTT
d)
Perlak dan pengalas
e)
Celana Dalam
f)
Pembalut wanita
g)
Bengkok
h)
Kassa Steril
i)
Betadin
2.
Langkah-LangkahKegiatan
:
a)
Cuci Tangan
b)
Siapkan alat-alat
c)
Minta penunggu keluar
d)
Siapkan lingkungan dan jaga privasi pasien
e)
Jelaskan prosedur
f)
Atur Ibu dalam posisi Dorsal Recumbent
g)
Bantu ibu melepaskan pakaian bawah
h)
Beri selimut
i)
Pasang pengalas di bawah bokong ibu
j)
Letakkan bengkok di depan vulva
k)
Cuci Tangan
l)
Pakai sarung tangan
m)
Periksa keadaan lokea : warna, jumlah, dan
bau
n)
Ambil kapas air DTT, bersihkan vulva dan
perineum sebagai berikut:
§
Ambil kapas, bersihkan mulai lipatan paha
atas menuju ke arah luar paha kiri, sampai seluruh permukaan kulit bagian
dalam bersih
§
Lakukan langkah (b) untuk paha kanan
§
Ambil kapas DTT,bersihkan labia mayora kiri
dari arah atas ke bawah
§
Lakukan langkah (d) untuk labia mayora
kanan
§
Buka labia minora dengan telunjuk dan ibu
jari tangan kiri
§
Ambil kapas DTT, bersihkan mulai klitoris
menuju ke bawah sampai anus
o) Perhatikan
keadaan perineum; adakah lepas jahitan/jahitan longgar, bengkak, kemerahan
p) Rawat
luka jahitan dengan kassa steril yang diberi betadin
q) Pasang
celana dalam dan pembalutnya
r) Angkat
pengalas
s) Anjurkan
ibu untuk ganti pembalutnya setiap kali basah
ProfilPuskesma
|
Unit Terkait
|
KIA,
Polindes,
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar